Sosoknya berpenampilan sederhana dengan gerak-gerik yang seolah merakyat, bahkan sudah pernah tidur di bandara. Berkunjung ke banyak tempat telah ia lakukan. Namun menteri yang satu ini terbilang minim solusi terhadap permasalahan sosial di Indonesia. Tutur katanya datar dan normatif. Ya, dialah Mensos Khofifah. Ada berjuta problematika sosial mulai dari gelandangan, pengemis, hingga maraknya bunuh diri. Bukannya mengeluarkan ide kreatif, Mensos Khofifah hanya bisa memberi pernyataan himbauan seperti “semoga”, “berharap” atau “jangan”. Tidak ada terobosan yang brilian. Berbagai pernyataannya di media tersebut sangat membosankan. Sebagai tambahan informasi, Mensos Khofifah merupakan salah satu kandidat calon gubernur Jawa Timur, di mana ia akan mungkin berkompetisi dengan Walikota Surabaya, Ibu Risma. Level kreativitas Walikota Surabaya itu jauh di atas Mensos Khofifah. Jawa Timur akan stagnan jika gubernurnya seperti Mensos saat ini. Cukuplah Khofifah sebagai "Mensos Jangan-Jangan"
FADLY
Rabu, 21 Juni 2017
Selasa, 06 Juni 2017
Anak Gondrong di Iklan TV
Kegondrongan seorang anak balita niscaya akan mempertemukannya dengan produser iklan televisi. Kalimat tersebut bukan basa-basi. Coba Anda perhatikan aneka macam iklan TV yang memakai jasa anak-anak lelaki sebagai bintangnya, 99 persen rambutnya menutup telinga alias gondrong. Tentu saja ini tidak lazim karena mayoritas sekolah dasar dan taman kanak-kanak tidak membolehkan rambut yang terlalu panjang. Jadi jika ingin mengkapitalisasi bocah, biarkan rambutnya tumbuh subur sampai leher. Siapa tahu ada agensi iklan yang tertarik.
Langganan:
Postingan (Atom)