Rabu, 21 Juni 2017

Mensos Jangan-Jangan

Sosoknya berpenampilan sederhana dengan gerak-gerik yang seolah merakyat, bahkan sudah pernah tidur di bandara. Berkunjung ke banyak tempat telah ia lakukan. Namun menteri yang satu ini terbilang minim solusi terhadap permasalahan sosial di Indonesia. Tutur katanya datar dan normatif. Ya, dialah Mensos Khofifah. Ada berjuta problematika sosial mulai dari gelandangan, pengemis, hingga maraknya bunuh diri. Bukannya mengeluarkan ide kreatif, Mensos Khofifah hanya bisa memberi pernyataan himbauan seperti “semoga”, “berharap” atau  “jangan”. Tidak ada terobosan yang brilian. Berbagai pernyataannya di media tersebut sangat membosankan. Sebagai tambahan informasi, Mensos Khofifah merupakan salah satu kandidat calon gubernur Jawa Timur, di mana ia akan mungkin berkompetisi dengan Walikota Surabaya, Ibu Risma. Level kreativitas Walikota Surabaya itu jauh di atas Mensos Khofifah. Jawa Timur akan stagnan jika gubernurnya seperti Mensos saat ini. Cukuplah Khofifah sebagai "Mensos Jangan-Jangan"


Selasa, 06 Juni 2017

Anak Gondrong di Iklan TV

Kegondrongan seorang anak balita niscaya akan mempertemukannya dengan produser iklan televisi. Kalimat tersebut bukan basa-basi. Coba Anda perhatikan aneka macam iklan TV yang memakai jasa anak-anak lelaki sebagai bintangnya, 99 persen rambutnya menutup telinga alias gondrong. Tentu saja ini tidak lazim karena mayoritas sekolah dasar dan taman kanak-kanak tidak membolehkan rambut yang terlalu panjang. Jadi jika ingin mengkapitalisasi bocah, biarkan rambutnya tumbuh subur sampai leher. Siapa tahu ada agensi iklan yang tertarik.


Selasa, 23 Mei 2017

Presiden Bingung

Beberapa bulan terakhir media pemberitaan sering menampilkan berita tentang bingungnya presiden Jokowi. Kadang hal-hal sederhana bisa bikin presiden seperti baru sadar atau baru tahu . Penyebabnya mungkin beliau benar-benar tidak paham atau kurang informasi dari ajudannya. Jika diketik di Google "Jokowi bingung" maka akan tampil sebanyak kurang lebih 12 halaman yang berisi link beritanya. Berikut rangkumannya. 



Minggu, 21 Mei 2017

Meja Laptop Dari Botol Bekas

Barang bekas di sekitar kita dapat kita daur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita, salah satunya botol bekas. Botol bekas air mineral memiliki banyak kegunaan mulai dari tempat pulpen hingga media tanam. Kali ini akan dibahas cara membuat meja laptop dari botol bekas. Cukup sederhana, namun kuat untuk menopang sebuah laptop. Tidak perlu lagi beli meja kayu yang mahal.




  1. Siapkan 4 botol bekas air mineral ukuran 1500 ml
  2. ikat dengan lakban atau tali rafia
  3. Balik posisinya, tutup botol yang menjadi penyangganya
  4. Meja laptop siap digunakan                                                                                                                                                                                           


Meja laptop dari botol bekas dapat pula dipercantik dengan kertas kado atau sejenisnya . Selamat mencoba!

Kamis, 13 April 2017

Liga Ramadan 2017

Ramadan telah di ambang pintu.  Bulan Ramadan jika dianalogikan ke sepakbola bisa dibilang persis " UEFA Champions League". Kompetisi bergengsi dengan trofi pahala berlipat ganda dibanding di bulan lain dalam setahun. Ramadan League musim 1438 H dibagi ke dalam tiga fase. Berikut tahapan yang harus dihadapi klub-klub pesertanya.


1. Fase Penyisihan grup (27 Mei- 5 Juni 2017)
Pada babak ini semua klub terlihat bergairah, berbagai jenis ibadah dimenangkan baik kandang maupun tandang. Maksudnya, rajin ke mesjid plus ibadah di rumah juga. Atmosfer stadion (masjid) pokoknya meriah, sampai-sampai jalanan ditutup untuk menampung peserta. 10 hari pertama baik tim besar atau kecil hampir sama kuat. Permulaan yang ketat  serta menguras energi iman dan takwa.

2. Fase gugur ( 6 Juni- 15 Juni 2017)
Tim-tim yang hanya cari muka alias tidak ikhlas mulai tersingkir. Yang rajin bertanding ke stadion berubah jadi malas-malasan. Pertahanan kendur inilah menjadi penyebab sepinya arena Ramadan League, stadion pun lengang. Klub besar yang imannya kuat tetap melaju ke babak final. Bermasalahnya stamina ibadah dan kurangnya fokus merupakan sebab rontoknya klub menengah dan kecil. Satu per satu klub mulai pamit.

3. Fase Final (16 Juni-25 Juni 2017)
Seperti yang sudah-sudah, tim bermental ikhlas 100 persenlah yang berhasil mengangkat trofi. Ketika klub lain sudah memikirkan belanja dan transfer pemain plus mudik, Klub  Ikhlas United tetap gigih mengejar titel juara. Kuncinya adalah ketekunan dan konsentrasi ibadah. Semakin menuju final, kerajinan ibadah makin meningkat. Godaan di fase ini sangat intensif. Hiruk pikuk di luar stadion hampir saja menggelincirkan juara Ramadan League 1438 H, terutama di malam final lailatul qadr.

Sabtu, 01 April 2017

Apakah Republika.co.id Separah Versi Cetaknya?

Jawabnya: 70 persen ya,  yang berarti 30 persen lebih baik dibanding koran versi cetaknya. Parah yang dimaksud adalah sembarangan dalam menulis nama orang atau tempat. Di antara 5 berita dari berbagai topik, 1 atau 2 mengandung kesalahan pengetikan.  Sebagai situs berita, keakuratan sangat penting dan dibutuhkan pembacanya. Sangat disayangkan, virus “salah ketik” koran Republika juga ditularkan ke situsnya.  Berikut beberapa contoh kekeliruannya:

















Senin, 06 Maret 2017

Ada Apa Dengan Dosen Makassar?

Kalau diketik di Google search "dosen Makassar", maka hasil pencariannya sangat menggelisahkan sekaligus mengerikan. Akan ditampilkan berita-berita negatif mengenai para pendidik perguruan tinggi Makassar mulai dari bom sampai narkoba. Jadi jangan heran kalau mahasiswa Makassar dianggap banyak pihak brutal, suka rusuh, serta jauh dari prestasi. Mungkin penyebabnya ialah dosen yang bermasalah. Atau begini, kualitas rendah dosen disebabkan mahasiswanya yang banyak masalah pula, entahlah.